Elon Musk PHK Lebih Dari 16 Ribu Karyawan Tesla

Perusahaan Tesla milik Elon Musk diberitakan tengah melakukan PHK kepada karyawannya. Berita ini beredar dari cuitan para mantan karyawan di media sosial Linkedin.

Tesla adalah perusahaan mobil listrik yang dipimpin oleh Elon Musk, sudah membuat keputusan besar dengan memberhentikan hampir 16.000 karyawan, atau lebih dari 10 persen dari total tenaga kerjanya di seluruh dunia. Pemberhentian hubungan kerja massal ini berdampak signifikan, terutama bagi karyawan asal India dan China di Amerika sedang berjuang menghadapi batas waktu ketat dari visa H-1B.

Dikutip dari Live mint, Visa H-1B adalah visa kerja non-imigran AS yang terkenal dikalangan insinyur imigran. Tetapi visa ini memiliki batas waktu hanya 60 hari bagi pemegang visa untuk mencari pekerjaan baru setelah kehilangan pekerjaan sebelumnya. Situasi ini telah menciptakan kekhawatiran dan ketidakpastian bagi ribuan karyawan Tesla yang terkena pemutusan hubungan kerja.

Beberapa mantan karyawan Tesla, yang imigram ataupun warga negara AS, sudah membagikan cerita mereka di media sosial, terbanyak di Linkedin. Diantaranya ada insinyur asal Mumbai yang telah bekerja di kantor Tesla di Amerika Serikat sudah lebih dari enam tahun mengungkapkan bahwa pemecatannya dirasa sangat sepihak dan seperti mimpi buruk.

Dalam cuitannya menulis, “Sangat terasa seperti mimpi buruk bahwa saya tidak lagi bekerja di Tesla dikarenakan saya sudah memberikan banyak waktu dan pengorbanan tidur saya untuk perusahaan ini selama lebih dari lima tahun.”

Pengguna Linkedin India lainnya membagikan cerita saudara perempuannya yang sudah bekerja di Tesla milik Elon Musk lebih dari 7 tahun. Saudaranya di pecat pada Jumat lalu, dan kartu aksesnya ke kantor di nonaktifkan. “Pemecatan ini sebagai pengingat yang pasti soal memangkas biaya SDM di balik keputusan management,” tulis dicuitan tersebut.

Berdasarkan media teknologi electrek, Tesla sudah memberhentikan  staf dari beberapa departement, diantaranya adalah software, layanan, dan teknik. Bulan sebelumnya, perusahaan tersebut mengumumkan perencanaannya untuk memberhentikan lebih dari lebih dari 6.700 karyawan dari fasilitasnya di Nevada, Texas, California, dan New York. Pengambilan tindakan ini karena Tesla menghadapi berbagai rintangan, diantaranya penurunan penjualan, perang harga yang semakin meningkat dan kompetitif fi antara beberapa penjual otomotif, dan suku bunga yang tinggi sangat berpengaruh terhadap pembelian kendaraan listrik.

Tesla adalah sebuah perusahaan otomotif dan energi yang terkenal karena mengkhususkan diri dalam mobil listrik dan teknologi energi terbarukan. Mobil Tesla dikenal karena performanya yang canggih, desain yang elegan, dan fokusnya pada inovasi teknologi.

Salah satu model paling terkenal dari Tesla adalah Tesla Model S, sedan listrik mewah yang telah menjadi ikon mobil listrik. Tesla juga memiliki berbagai model lainnya, termasuk Model 3 (sedan kompak), Model X (SUV), dan Model Y (SUV kompak).

Selain mobil listriknya, Tesla juga terlibat dalam pengembangan teknologi energi terbarukan, seperti baterai penyimpanan energi dan panel surya. Perusahaan ini dipimpin oleh Elon Musk, seorang tokoh yang juga terkenal dalam industri teknologi dan antariksa.

Mobil-mobil Tesla dikenal karena kemampuan mereka dalam menggabungkan kecepatan, jarak tempuh yang panjang, dan teknologi otonom yang semakin canggih. Meskipun harganya cenderung lebih tinggi daripada mobil konvensional, popularitas Tesla terus meningkat karena minat yang meningkat terhadap mobil listrik dan kepedulian akan lingkungan.